1. Udara di Bumi
Oksigen menjadi salah satu alasan adanya kehidupan di Bumi. Seperti kita tahu, oksigen merupakan sebagian unsur yang diperlukan agar fotosintesis bisa terlaksana. Inilah yang menjadi pembeda antara Bumi dengan tempat-tempat lainnya di sistem tata surya. Di Bumi, kandungan oksigen yang tersedia adalah sebesar 20,95% dari total udara yang ada.
2. Bintik merah raksasa di Planet Yupiter
Sebagai planet yang berada di urutan kelima dalam sistem tata surya, Yupiter memiliki keunikan. Tidak hanya menjadi yang terbesar di antara planet-planet lainnya, tapi juga memunyai bintik merah raksasa. Para ahli mengatakan, bintik merah tersebut merupakan badai yang sangat besar dan terlihat dalam tiga abad terakhir. Disebut raksasa karena diameter bintik merah itu bisa mencapai tiga kali diameter Bumi. Saking besarnya, penduduk Bumi bisa melihatnya melalui sebuah teleskop.
3. Awan heksagonal di Planet Saturnus
Keberadaan awan heksagonal ini pernah tertangkap kamera dari pesawat luar angkasa milik NASA (lembaga penelitian dan pengembangan luar angkasa milik Amerika Serikat). Letak awan itu terdapat di kutub utara Saturnus atau di sekitar 78o bujur utara. Menariknya, awan tersebut hanya ada di kutub utara. Namun, tidak terdapat di kutub selatan Saturnus.
4. Badai debu di Planet Mars
Menurut ilmuwan, badai debu yang terdapat di Mars merupakan yang terbesar di sistem tata surya. Badai debu ini bahkan bisa menyelimuti planet tersebut hingga bertahan selama beberapa bulan. Karena itu, penglihatan para penduduk Bumi yang ingin menyaksikan Si Planet Merah ini bisa terganggu. Badai debu yang melingkupi Mars, ternyata juga meningkatkan suhu di permukaan planet ini.
5. Cincin Saturnus
Sahabat Bravo! pasti mengenal cincin yang terdapat di Saturnus bukan? Ternyata, cincin itu terdiri atas ribuan cincin yang mengelilingi Saturnus. Sejauh ini, para ilmuwan masih berpendapat kalau cincin tersebut terbuat dari bongkahan es meteorit. Besarnya juga sangat mengejutkan yaitu dua ratus kali diameter Saturnus.
6. Tertinggi dan terendah di Mars
Kalau Bumi memiliki Gunung Everest sebagai puncak tertinggi, tata surya kita mempunyai Olympus Mons yang tingginya mencapai 27 km atau tiga kali Gunung Everest. Lebar kakinya sekitar 500 km hingga 600 km, dengan lebar kalderanya mencapai 80 km. Selain itu, Mars juga mempunyai ngarai terbesar yang disebut Valles Marineris dengan panjang 4.000 km dan kedalaman mencapai 2 km sampai 7 km.
7. Kemiringan sumbu Planet Uranus
Saking miringnya sumbu planet ini, kutub utara dan selatan Uranus terletak pada tempat, yang di planet lain disebut ekuator. Jika dibayangkan, Uranus lebih mirip bola yang menggelinding daripada gasing yang berputar. Oleh karena kemiringan sumbu yang mencapai 97,77o ini, perubahan musim di Uranus sangat berbeda dengan planet lainnya.
8. Angin di Planet Neptunus
Kecepatan angin yang terdapat di Neptunus melebihi kecepatan mobil-mobil yang beraksi di arena balap, yaitu 1.500 mil/jam. Namun, tidak ada yang tahu penyebab dari angin ini.
9. Perbedaan suhu yang ekstrem di Planet Merkurius
Sebagai planet yang terdekat dengan Matahari, bisa dibayangkan betapa tinggi suhu di Planet Merkurius, yaitu mencapai 450oC. Menariknya, saat hari berganti malam, suhu di permukaan Merkurius bisa menurun drastis hingga -170oC. Ini karena, Merkurius tidak memiliki atmosfer yang cukup untuk bisa menahan paparan sinar Matahari. Karena itu juga, Merkurius tidak bisa menjadi tempat tinggal makhluk hidup.
10. Suhu permukaan yang sangat tinggi di Venus
Sebagai planet kedua terdekat dari Matahari, tentunya suhu di permukaan Venus lebih tinggi daripada Bumi. Hal lain yang menyebabkan itu terjadi adalah tingginya kadar karbon dioksida di planet tersebut
0 Responses so far.
Post a Comment